Mengenal Bagian Bagian Dari Kraton Surakarta

 

Kraton Surakarta Hadiningrat (Foto: net)

|Uploader: R.001|


MertiBudaya - Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terdiri dari bagian - bagian sebagai berikut:


1. Dalem Ageng Prabasuyasa

Dalem Ageng menghadap ke selatan, sementara bagian Pringgitan dan Pendhapa menghadap ke timur. Dalem Ageng ini bernama Dalem Ageng Prabasuyasa. Berdhapur Limasan dengan emper mubeng mawi lambang gantung bernama Sinom Mangkurat. Berdiri pada tahun 1694. Bagian Krobongan berada di tengah Dalem Ageng, berbentuk seperti dalem alit dikelilingi jendela kaca yang melingkar , menghadap ke selatan dengan ukiran bercat ungu berprada, Payon bagian Wuwung dan Dudur menggunakan hiasan berbentuk naga. Di dalam Dalem Ageng Prabasuyasa terdapat 4 kamar. Di bagian timur ada 3 kamar masing-masing bernama Kamar Gadhing, Kamar Ageng dan Kamar Pusaka. Sementara di bagian barat bernama Prabasana.


2. Pringgitan Sasana Parasdya

Bagian Pringgitan bernama Sasana Parasdya. Berdhapur Joglo Kepuhan tetapi hanya Jubungan tanpa emper, tepat berada di timur Dalem Ageng membujur ke selatan.


3. Pendhapa Sasana Sewaka

Di timur Pringgitan terdapat sebuah pendhapa yang cukup luas bernama Sasana Sewaka. Berdhapur Joglo Pangrawit yang didirikan pada tahun 1698. Sasana Sewaka digunakan untuk pasewakan abdi dalem ketika upacara ageng. Pendhapa ini merupakan pendhapa pengganti pendhapa yang lama, sementara pendhapa yang lama diberikan kepada Mangkunegaran.


4. Topengan Maligi

Di timur Pendhapa Ageng Sasana Sewaka terdapat sebuah Topengan bernama Maligi. Berdhapur Limasan Jubungan tanpa emper dengan saka berjumlah 8 tanpa ander.


5. Sasana Andrawina.

Sasana Andrawina berada di sebelah selatan Pendhapa Ageng Sasana Sewaka yang membujur ke selatan. Berdhapur Limasan Sinom Klabang Nyander dikelilingi jendela kaca. Sasana Andrawina digunakan untuk kepentingan jamuan makan.


6. Paningrat.

Paningrat adalah griya alit panjang yang mengelilingi Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. Sepanjang Prabasuyasa hingga Andrawina jika dilihat berbentuk siku L.


7. Plataran.

Plataran ini berada di timur dan di utara Pendhapa Ageng Sasana Sewaka terdapat pohon sawo kecik membujur ke utara bersap lima. Plataran ini dipenuhi pasir-pasir. Dahulu pasirnya berasal dari Pantai Selatan, namun kini sudah diganti dengan pasir dari Merapi.


8. Bangsal Bujana.

Bangsal Bujana berada di paling selatan dari barisan bangsal yang membujur ke selatan di timur Sasana Sewaka. Tepatnya di timur Sasana Andrawina. Berdhapur Limasan Kelabang Nyandher Jubungan.


9. Bangsal Pradangga.

Bangsal Pradangga berada di sebelah timur Sasana Sewaka. Berjumlah dua bangsal yakni di bagian utara dan bagian tengah. Berdhapur Limasan tetapi hanya Jubungan.


10. Panti Pangarsa.

Panti Pangarsa berada di sebelah timur Bangsal Pradangga hingga di selatan Bangsal Bujana. Panti Pangarsa digunakan untuk kantor-kantor pengelola urusan Kraton. Urut dari sebelah utara hingga tengah adalah sebagai berikut :

a. Kantor Bale Kretarta, kantor urusan pemerintahan Kraton.

b. Kantor Reksa Ardana, kantor kas kraton.

c. Kantor Sitaradya, kantor pengangeng urusan pemerintahan.

d. Kantor Kridha Budaya, kantor urusan kesenian kraton.

e. Kantor Musiyum, kantor urusan museum kraton.

f. Kantor Sasana Pustaka, kantor penyimpanan naskah-naskah kraton.

Bagian utara dan selatan Panti Pangarsa terdapat pintu menuju Kadipaten Anom.


Pada bagian selatan Bangsal Bujana terdapat 3 ruang dengan penyebutan urut dari sebelah timur hingga barat yakni :

a. Kantor Mandrarana, digunakan untuk menyimpan barang kebutuhan rumahtangga kraton.

b. Kantor Balekarta, digunakan untuk kantor tetumbas.

c. Gedhong Karya Baksana, digunakan untuk koken kraton.


11. Sasana Wilapa.

Dahulu ruang yang digunakan Sasana Wilapa berada di utara Sasana Parasdya. Sasana Wilapa adalah kesekretariatan kraton yang mengurusi segala surat-menyurat. Di sebelah utara Sasana Wilapa terdapat pintu yang bernama Wiwara Priya.


12. Nguntarasana.

Nguntarasana berada di timur toilet tamu yang berada di samping Wiwara Priya. Nguntarasana bentuknya memanjang hingga Sri Manganti Lor. Nguntarasana digunakan untuk pindhahan Sasana Wilapa ketika perluasan keputren yang ditempati GKR Pembayun. Emper Nguntarasana kini digunakan untuk tempat pisowanan pangeran putra sentana dan riya nginggil sebelum sowan kepada Ingkang Sinuhun.


13. Sri Manganti Ler.

Sri Manganti Ler berada di antara Nguntarasana dan Panggung Sanggabuwana. Berbentuk Joglo dhapur Semar Tinandhu.


14. Panggung Sanggabuwana.

Panggung Sanggabuwana berada di timur Sri Manganti Ler. Panggung ini bersusun 4, berdhapur Nistha Wolu, dibagian atasnya terdapat Pepethan berwujud naga yang dinaiki manusia. Bentuk ini mengandung Sengkalan yang berbunyi Naga Muluk Tinitihan Janma yang berarti pembuatan Panggung Sanggabuwana ini pada tahun 1708. Panggung ini dibuat pada masa Sinuhun Pakubuwana III. Pada bagian utara lantai 3 Panggung Sanggabuwana terdapat jam. Ada sumber yang menyebutkan bahwa nama lengkap dari panggung ini sebenarnya juga menunjukkan tahun pembuatan yaitu Panggung Luhur Sinangga Buwana yang bermakna 1708. Panggung ini digunakan Sinuhun untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Ada pula sumber yang mengatakan bahwa Panggung Sanggabuwana merupakan tempat pertemuan Sinuhun dengan Kangjeng Ratu Kencanasari.


15. Wiwara Kenya.

Wiwara Kenya adalah pintu yang digunakan untuk masuk ke dalam Keputren. Berada di selatan Sasana Parasdya.


16. Gedhong Drawisana.

Gedhong Drawisana berada di sebelah selatan Wiwara Kenya. Gedhong Drawisana disebut juga Gedhong Minuman.


17. Kadipaten.

Kadipaten berada di timur kompleks Panti Pangarsa. Berisi deretan ruang-ruang yang digunakan sebagai kantor. Mulai dari sebelah utara Bale Kretarta ketimur mentok kemudian ke selatan mentok. Namanya urut dari barat antara lain :

a. Kantor Panti Wardaya (Komtabitit).

b. Reksa Wahana.

c. Among Raras.

d. Reksa Cangkrama.

e. Reksa Panjuta.

f. Gedhong Joli.

g. Kantor Ka VI (mengurusi minyak, bensin dll).

h. Gedhong Langen Taya (Wireng).

i. Gedhong Bekakas.


Di bagian tengah sebelah selatan Kadipaten terdapat dua bangunan Limasan. Limasan bagian Utara terdapat Pendhapa. Bagian depan Limasan sisi barat digunakan untuk Kantor Kawadanan Kraton dan Gladhag. Sisi timur digunakan untuk Kantor Gambaran. Sementara sisi selatan bernama Gedhong Mardiwarna. Sementara Limasan bagian Selatan digunakan untuk Kantor Paprentahan Gedhong. Sisi barat untuk Gedhong Kiwa sementara sisi timur untuk Gedhong Tengen. Disamping kantor gedhong ini terdapat emper yang bersatu dengan Kantor Mandrasana yang diberinama Gedhong Duryareka atau Gedhong Kemasan.


18. Bangsal Marakata.

Bangsal ini berada di sebelah selatan Kori Kamandhungan sisi barat. Bangsal Marakata digunakan untuk pisowanan patih dalem dan abdi-abdi dalem pangkat dibawahnya.


19. Bangsal Marcukundha.

Bangsal ini berada di sebelah selatan Kori Kamandhungan sisi timur. Bangsal Marcukundha digunakan untuk pisowanan abdi dalem prajurit.


20. Panti Pidana.

Panti Pidana berbentuk griya panjang membujur utara-selatan yang berada dibelakang Bangsal Marcukundha. Panti Pidana digunakan untuk tempat penghukuman sentana dalem yang bersalah. Ini semacam penjara dalam kraton.

21. Kantor Sidhikara.


Kantor Sidhikara berada di sebelah timur Panti Pidana menghadap ke timur yang dilengkapi dengan markis. Dahulu tempat ini digunakan untuk rapat-rapat dan tempat pengadilan.


22. Kantor Warisan.

Kantor ini berada di selatan Sidhikara sisi timur. Kantor ini digunakan untuk urusan warisan putra sentana dalem yang diurusi oleh Abdi Dalem Kadipaten.


23. Kantor Kawedanan Putra Sentana Dalem Kiwa.

Kantor ini berada di selatan Sidhikara sisi barat.


24. Kantor Wismayana.

Kantor ini berada di sebelah utara Kantor Sidhikara. Kantor ini disebut juga Kantor Kontrole Biro.


Ditulis ulang oleh K.R.T Koes Sajid Jayaningrat  

sumber data : terjemahan dari Seratan Pujangga Padmasusastra.


Lebih baru Lebih lama