Dalam kegiatan tersebut Dra.GKR.Koes Moertiyay Wandansari, M.Pd selaku Pengageng Sasana Wilapa yang juga Ketua Lembaga Dewan Adat Karaton Surakarta menguraikan sejarah berdirinya Karaton Surakarta dan sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peringatan Adeging Negari Surakarta Hadiningrat yang ke 288 ditandai dengan dua kegiatan. Yang pertama doa bersama yang diikuti oleh Sentana dalem , Abdi Dalem dan Pakasa dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan dimulai pukul 19.30 diawali dengan doa oleh ulama kraton, dilanjutkan dengan acara wisuda kekancingan gelar kehormatan bagi penerima yang terdiri 2 bagian.
Wisuda Sentana dilakukan di Kantor Kasentanan yang diikuti oleh 20 orang. Sedangkan wisuda Abdi Dalem dari pangkat Mas Lurah sampai Bupati Anon anon diselenggarakan di Bangsal Smarakata diikuti sekitar 50 orang Abdi Dalem.
Beberapa tokoh nampak hadir mengikuti wisuda tersebut, diantaranya beberap Guru Besar (Profesor) dari Universitas Negeri Surakarta (UNS) dan juga turut di wisuda Saddam dari Dpp Perindo Pusat yang menerima gelar kehormatan KRT (Kanjeng Raden Tumenggung) / Bupati Anon-anon.
"Terimakasih atas amanah untuk turut serta sebagai penjaga budaya dan juga ikut melestarikan kebudayaan yg bersumber pada kraton Kasunanan Surakarta", ungkap Saddam didampingi Drs BRM. Nugroho Iman Santoso (Cucu PB XI ) yang kebetulan juga menjadi ketua DPD Perindo Sukoharjo. (*)